Senin, 14 Mei 2012

Sadha


Sadha adalah sebutan dalam nama pali atau sradha sebutan dalam bahasa sansakerta. Arti saddha ialaha keyakinan atau kepercayaan benar. Dalam ajaran budha sesungguhnya menekankan suatu kepercayaan yang ditimbulkanoleh sesuatu yang nyata inilah yang disebut saddha atau dapat diartikan sebagai keyakinan yang telah mencakup pengerian percaya di dalamnya jadi kata saddha dapat diartikan sebagai: Keyakinan, kepercayaan, keimanan dalam bakti. Terdapat tiga unsur, yaitu:
  1. Keyakinan kuat terhadap suatu hal
  2. Kegembiran mendalam terhadap sifet-sifet yang baik
  3. Harapan memperoleh Sesutu dikemudian hari
Catur Paramita dan Catur Mara

a.         catur paramita
Di dalam diri manusia terdapat sifat-sifat Ketuhanan yang di sebut paramita yaitu dalam bathinnya merupakan segala sumber dari perbuatan baik (kusalakamma) yang tercetus pada pikiran, ucapan dan badan. Karena itu kita harus bias mengembangkan paramita itu. Demi kebahagiaan, ketenangan dan kegembiraan hidup kita. Sifat ketuhanan itu terdiri dari :
1.      Metta : ialah cinta-kasih universal yang menjadi akar dari perbuatan baik (kusala-kamma). Bila ini dikembangkan dosa akan tertekan.
2.      Karuna      : ialah kasih-sayang universal karena melihat suatu kesengsaraan, yang menjadi akar perbuatan baik (kusala-kamma). Bila ini berkembang lobha akan tertekan.
3.      Mudhita    : ialah perasaan bahagia (simpati) universal karena melihat makhluk lain bergembira, yang menjadi akar dari perbuatan baik (kusala-kamma). Bial ini berkembang issa akan tertekan.
4.      Upekkha    : ialah keseimbangan bathin universal sebagai hasil dari melaksanakan metta. Karuna. Mudhita dan upekkha, juga merupakan akar dari perbuatan baik (kusala-kamma). Bila ini telah berkembang moha akan tertekan, bahkan akan lenyap.

b.      Catur mara
Disamping adanya sifat-sifat ketuhanan, terdapat pula sifat-sifat setan/ jahat (marra) dalam bathin manusia dan ini merupakan sumber dari perbuatan buruk (akusalakamma) yang tercetus pada pikiran, ucapan dan badan. Karena itu kita harus dapat melenyapkannya agar hidup kita tidak terus-menerus di dalam kesengsaraan dan penderitaan yang tiada henti-hentinya. Sifat setan/jahat itu terdiri dari :
1.      Dosa          : ialahkebencian yang menjadi akar dari perbuatan jahat (akusalakamma) dan akan lenyap bila di kembangkan metta. Dosa ini secara ethica
(ajaran tentang keluhuran buda dan kesopanan) berarti kebencian. Tetapi secara psychilogis (kejiwaan) berarti pukulan yang berat dari pikiran terhadap objek bertentangan.
2.      Lobha        :ialah serakah yang menjadi akar dari perbuatan jahat (akusalakamma) dan akan lenyap bila di kembangkan karuna. Lobha ini secara ethica berarti keserakahan/ketamakan. Tetapi secara psychilogi (kejiwaan) berarti terikat  pikiran pada objek-objek. Inilah yang kadang-kadang disebut Tanha yaitu keinginan yang tiada henti-hentinya.
3.       Issa           : ialah irihati yaitu perasaan tidak senang melihat makhluk lain berbahagia, yang menjadi akar dari perbuatan jahat (akusalakamma) dan akan lenyap biladikembangkan mudhita.
4.      Moha         : ialah kegelisahan bathin sebagai akibat dari perbuatan dosa, lobha, dan issa. Akan lenyap bila dikembangkan upekkha. Moha berarti kebodohan dan kurangnya pengertian. Selain itu moha juga disebut Avijja yaitu ketidaktahuan, atau Annana yaitu tidak berpengetahuan, atau Adassana yaitu tidak melihat.

Bahma Vihara

Brahma Vihara berarti kediaman luhur Tuhan Kediaman luhur yang penuh dengan kegembiraanr, Cita-citanya adalah menghilangkan Catur Mara dan mengerjakan Catur Paramhita agar dapat mewujudkan hidup adil, makmur dan sejahtera. Cita-cita agama Budha adalah cita-cita untuk mencapai Brahma Vihara dengan melaksanakan Samadhi Samatha Bavana.
Bavana Bavana berarti pengembangan bathin, yaitu pengembangan bathin dalm melaksanakan meditasi, yaitu: 
Samatha-Bavana artinya pengembangan ketenangan bathin
Vipassana-Bavana artinya pengembangan pandangan terang dua macam, yaitu meditasi samatha dan meditasi vipassana. Meditasi samatha yaitu suatu tingkat awal (lokiya/duniawi)untuk mencapai ketenangan jasmani dan batin melalui tercapainya pemusatan pikiran pada satu obyek. Dalam meditasi samatha rintangan-rintangan batin tidak dapat dilenyapkan secara menyeluruh, akan tetapi hanya dapat mencapai tingkat-tingkat konsentrasi yang disebut jhan jhana13 danmencapai berbagai kekuatan batin. Ketenangan pikiran yang  dihasilkan hanyalah salah satu keadaan yang diperlukan untuk mengembangkan pandangan terang. Sementara meditasi vipassana yaitu meditasi tingkat akhir (lokuttara/ di atas duniawi) yang tujuannya agar dapat mencapai pandangan terang untuk dapat melihat dengan jelas dan terang tentang proses kehidupan yang selalu berubah tanpa henti (anicca) dan selalu dicengkram oleh penderitaan (dukha) sehingga bias menembus (anatta) tanpa aku/konsep yaitu nirwana.


Bodhisattva dan Riwayat Bodhisattva Siddharta Gotama Mencapai Samma Sambodhi

        Secara etimologi bodhisatwa terdiri dari kata bodhi, suci dan satwa yang berarti mahluk. Jadi kata bodhisatwa artinya mahluk suci. Secara harfiah bodhisatwa berarti orang yang hakikat atau tabiatnya adalah bodhi (hikmat) yang sempurna. Orang yang mempersiapkan diri untuk mencapai tingkat budha.
Berdasarkan
sifatnnya bodhsatwa di bedakan menjadi tiga:

a.   Bodhisatwa pannadhika Ialah bodhisatwa yang di dalam usahanya untuk mencapai tingkat kebudhaan lebih mengutamakan kebijaksanaan, dimana lebih banyak mengadakan perenungan terhadap hakekat dari kehidupan ini. Dengan melaksanakan Samadhi. Jadi kebijaksanaan adalah tujuan hidup bagi orang bodhisatwa panandika dan pada tingkat inilah yang paling cepat untuk mencapai tingkatan budha yang ter tinggiyaitu samm sambudha

b.   Bodhisatwa
Saddhadika Ialah bodhisatwa yang didalam usahanya untuk mencapai tingkat kebudaan lebih mengutamakan keyakinan (sadha) terhadap darma yang diajarkan oleh budha. Dengan mengembangkan keyakinan terhadap apa yang diajarkan oleh budha maka tercapailah tingkat budha. Dengan mengembangkan keyakinan terhadap apa yang diajarkan oleh YMS budha. Maka tercapailah tingkat budha penerangan sempurna yang lebih dicapai oleh seorang bodhi sattva sadhadhika yaitu sayaka bodhi. Dengan jalan berguru dan seorang guru yang berhasil membimbing siswa-siswanya. Hingga mencapai tingkat savaka bodhi ialah YMS budha gotama. Seorang siswa yang telah mencapai tingkat savaka bodhi ialah YMS budha gaotama . seorang siswa  yang telah mencapai tingkat savaka bodha ialah yang disebut arahat.

c.    Bodhisatwa viriyadika Ialah bodisatwa yang di dalam usahanya untuk mencapai tingkat kebudhaan, lebih mengutamakan pengabdian kepadanpenderitaan semua mahluk dengan kemauan keras.

Arahat Arahat adalah orang yang telah berhasil membebaskan diri dari dukha mencapai tingkat kesucian tertinggi.arahat juga merupakan orang yang sudah bebas daripada segala keinginan untuk di lahirkan kembali, baik dalam dunia yang tidak berbentuk, maupun di dalam dunia yang tidak berbentuk, ia juga sudah bebass daripada sgala ketinggian hati, kebenaran diri, dalam ketidaktahuan. Proses tercapainya tingkat kesucian arahat adalahterlebih dahulu harus menjadi bodhisatwa saddhadika, setelah itu dalam usahannya lebih mengutamakan keyakinan terhadap dhamma yang diajarkan oleh budha Gautama dan akhirnya tercapailah penerangan sempurna, ialah yang disebut savaka bodhi dan kemudian menjadi savaka budha yaiyu disebut juga arahat Tingkat arahat ada empat:

1.     Sukkhavipassako Arahat yang tidak mempunyai jhana/abhinna hanya melaksanakan vipassana bhavana saja.
2.     Tevijjo Arahat yang mempunyai vijja(pengetahuan) yaitu:
a.      Berkemampuan untuk mengingat penitisan lampau (pubbenivasanussatinana)
b.     Berkemampuan untuk melihat alam-alam halus yang muncul lenyapnya mahluk yang merintis sesuai dengan kamma masing-masing (dibbacakkhunana)
c.      Berkrmampuan untuk memusnahkan arus kekotorsn bathin atsu sava
3.     Chalabino  Arahat yang mempunyai 6 macam tenaga batin yaitu:
1.     Berkemampuan untuk mengingat penintisan lampau
2.     Mata batin yang berkemampuan untuk melihat alam-alam halus dan muncul lenyapnya mahluk yang merintis sesuai dengan kammanya masing-masing
3.     Berkemampuan untuk memusnahkan arus kekotoran batin
4.     Berkemampuan untuk membaca pikirab mahluk-mahluk lain
5.     Telinga batin yang berkemampuan untuk mendengar suara-suara dari alam manusia, alam dewa, alam brahmana,yang dekat maupun jauh
6.     Kekuatan ghaib yang terdiri dari:
a.      Adhittahana iddhi ialah dengan kekuatan kehendak dapat mengubah tubuh sendiri dari satu menjadi banyak atau sebaliknya
b.     Vikubbana iddhi ialah berkemampuan untuk menyalin rupa menjadi anak kecil, raksasa, membuat diri menjadi tidak tertampak
c.      Manomaya iddhi ialah berkemampuan menciptakan dengan menggunakan pikiran, umpamanya menciptakan istana, taman, singa,dll
d.     Nanvipphara idhhi ialah konsentrasi
-         Berkemampuan menembus dinding,gunung,
-         Berkemampuan menyelam kedalam bumi bagikan menyelam kedalam air saja
-         Berkemampuan berjalan diatas air bagaikan berjalan diatas tanah saja
-         Berkemampuan melawan api
-         Berkemampuan terbang di angkasa raya.

Patrisambhidappatto arahat yang memiliki pengertian sempurna terdiri dari empat macam:
a.   Pengertian mengenai arti maksud dari sesuatu dan mampu member penerangan secar terperinci
b. Pengertian mengenai inti-sari dari sesuatu dan mampu mengeluarkan pertanyaan
c.   Pengertian mengenai bahasa dan mampu memakai kata-kata yang mudah dimengerti
d.    Pengertian mengenai kebijaksanaan dan mapu menjawab sekketika bila ada pertanyaan secara mendadak Empat hokum kesunyataan yaitu:
  1. Caattari Ariya Saccani (empat kesunyataan mulia)
  2. Kamma
  3. Tilakhana
  4. Patica Samuppada
Empat Kebenaran Utama:
1.  Ada itu suatu derita (Dukkha)
2. Derita itu disebabkan Hasrat (Samudaya)
3. Hasrat itu mestilah ditiadakan (nirodha)
4. Peniadaan itu dengan delapan jalan (Marga)

Dukha ialah penderitaan. Hidup adalahmenderita. Kelahiran adalah penderitaan, umur tua adalah penderitaan, sakit adalah penderitan, mati adalah penderitaa, disatukan dengan yang tidak dikasihi adalah penderitaan, tidak tercapai apa yang diinginkan adalah penderitaan. Singkatnya kelima pelekatan kepada dunia ini adalah penderitaan.  Samudya adalah sebab. Penderitaan ada sebabnya. Yng menyebabkan orang dilahirka kembali adalah keinginan kepada hidup, dengan disetai nafsu yang mencari kepuasan di sana-sini, yaitu kehausan pada kesenangan, kehausan kepada yang ada, kehausan pada kekuasaan. Nirodha adalah pemadaman. Pemadaman kesengsaraan terjadi dengan penghapusan keinginan secara sempurna, dengan pembuangan keinginan itu, dengan penyangkalan terhadapnya, dengan pemisahannyadari dirinya dan dengan tidak memberi tempat kepadanya. Marga ialah jalan kelepasan , jalan yang menuju kepada pemadaman penderitaan ada delapan, yaitu delapan jalan kebajikan:
1.     Pengetian yang benar (samma-ditthi)
2.     Maksud yang benar (samma-sankappa)
3.     Bicara yang benar (samma-vacca)
4.     Laku yang benar (samma-kammarta)
5.     Kerja yang benar (samma- ajiva)
6.     Ikhtiar yang benar (samma- vayama)
7.     Ingatan yang benar (samma-sati) 
8.     Samadhi yang benar( samma-samadhi)

Top of Form
Bottom of Form

Tidak ada komentar:

Posting Komentar