Rabu, 23 Mei 2012

Karya Sastra Agama Buddha Tantrayana di Nusantara

Perkembangan sejarah yang terjadi di Nusantara tidak lepas dari adanya pujangga-pujangga. Hasil dari para pujangga adalah karya tulis, lebih dikenal dengan karya sastra. Dalam sejarah perkembangan agama Buddha terdapat pula karya sastra yang berisikan ajaran Buddhisme. Karya sastra tersebut salah satunya ialah sang hyang kamanahayanikan. Maka dari itu, penulis akan membahas mengenai kitab sang hyang kamahayanikan.

Perkembangan Mazhab Tantrayana di Indonesia.
Mazhab Tantrayana berkembang dengan pesatnya di Indonesia, terutama pada masa-masa kerajaan Mataram kuno, Singasari dan Majapahit. Perkembangan yang demikian pesatnya seiring dan sejalan dengan mazhab-mazhab lainnya, bahkan dengan agama Hindu yang juga banyak dianutnya pada masa-masa tersebut. Adanya karya sastra sebagai salah satu bukti mengenai perkembangan agama Buddha Tantrayana yang terjadi pada zaman dahulu.
a.       Sang hyang Kamahayanikan
Sanghyang Kamahayanikan merupakan sebuah literatur agama Buddha yang sangat erat hubungannya dengan agama Buddha mazhab Tantrayana di Indonesia. Kitab Sanghyang Kamahayanikan ini seluruhnya berisi 129 ayat. Bagi sebagian besar umat Buddha. Isi dari kitab tersebut masih merupakan suatu kendala untuk dimengerti dan berada di luar kemampuan pikiran mereka.

b.      Inti Ajaran Sang Hyang Kamahayanikan
Sang hyang Kamahayanikan mengajarkan bagaimana seseorang mencapai ke Buddhaan, dimana seorang siswa pertama-tama melaksanakan paramita-paramita., kemudian dijelaskan paramughya dan mahaguhya. Mahaguhya adalah yoga, bhavana, empat aryasatyani dan paramita. Paramughya adalah perwujudan dari batara Wisesa yang disebut juga Paramasunya yang harus dialami oleh siwa untuk mencapa ke Buddhaan. Kitab Sang Hyang Kamahayanikan juga menjelaskan tentang falsafah advaya (non dualisme) yang mengatasi dualisme ‘ada’ dan tidak ada.

sumber:http://www.Karya Sastra Agama Buddha Tantrayana di Nusantara/blogger.g

Tidak ada komentar:

Posting Komentar